5 Ciri Khas Bulan Ramadhan Di Indonesia

Menurut survey, inilah 5 ciri khas bulan Ramadhan di Indonesia yang setiap tahun rutin terjadi.

1. Harga bahan pokok naik drastis bukan rahasia lagi bila setiap menjelang bulan ramadhan semua harga pokok naik. mulai dari cabe, daging, gula, telur, bawang, dan harga bahan makanan lainnya. harganya meningkat mulai dari ratusan, ribuan bahkan ada yang sampai puluhribuan. dan harga ini akan terus meningkat sampai menjelang idul fitri tiba. operasi pasar yang dilakukan pemerintah tidak banyak membantu,  

2. Iklan versi ramadhan improvisasi dalam mengiklankan produk perlu dilakukan sesuai dengan waktu atau masa. sehingga promosi produk di bulan ramadhan memang pelu dilakukan. tentu saja untuk mengait pelanggan yang sedang puasa. iklan versi ramadhan tentunya tetap harus bersaing dengan merek lainnya, misalnya operator kartu selular yang promosi dengan bonus saat sahur/buka. atau iklan obat maag, atau iklan sirup, atau produk makanan lainnya. 

3. Artis bergaya ramadhan artis pun tak ketinggalan dalam hal "update gaya". mereka menyesuaikan pakaian dengan suasana ramadhan. klo biasanya diluar bulan ramadhan bergaya seronok, vulgar, atau berpakaian ketat, maka di bulan ramadhan para artis ini akan memakai pakaian yang sopan atau paling tidak pakai kerudung. walaupun setelah ramadhan mereka kembali memakai pakaian tak sopan 

4. Masalah transportasi mudik dan balik bicara soal puasa pasti akan ada yang namanya idul fitri atau lebih dikenal dengan sebutan lebaran. dan lebaran takkan "afdol" tampa pergi pulang kampung (mudik) untuk menemui keluarga. disinilah masalahnya. penduduk di indonesia tak sebanding dengan jumlah angkutan umum yang tersedia. misalnya untuk tiket kereta api akan dijual 1 minggu sebelum lebaran, itupun akan habis dalam beberapa jam saja. begitu pula dengan arus balik, sama saja. dan stasiun berita mengambil kesempatan dengan ikut memberitakan situasi arus mudik dan balik. 

5. Buku kegiatan ramadhan sejak dulu sampai sekarang yang namanya buku kegiatan ramadhan tidak lepas dari anak sekolahan, mulai dari SD sampai SMA semua murid muslim DIPAKSA membeli buku ini, alasannya untuk menambah nilai pelajaran agama. padahal yang diincar adalah uang hasil penjualan buku itu. dan tentu saja sang guru mendapat FEE dari penerbit yang menawarkan buku.
 
Salam Tokek Kesel . . .

Archive

Contact Form

Send